Anggaran Defisit, Warga Kota Serang Harus Tahan Diri, Pengangkutan Sampah Belum Normal
BANTEN – Sampah yang menumpuk di berbagai Tempat Pemungutan Sampah (TPS) di Kota Serang akibat defisit anggaran sehingga BBM truk pengangkut sampah tak terbeli.
“Karena defisit anggaran,” kata Farach Richi di Kantor DLH Kota Serang, Selasa (15/8/2023).
Farach Richi mengaku sudah melakukan upaya untuk menanggulanginya. Saat ini sampah-sampah di Kota Serang sudah bertahap diangkut.
“Semuanya sudah ditangani bertahap dan insya Allah untuk satu sampai dua hari ini beres semuanya. Insyaa Allah semuanya pembayaran anggaran sudah disediakan di APBD perubahan Oktober,” jelas Farach Richi.
Lihat juga Banten Peringkat 4 Daerah Paling Rawan Politik Uang, Apa Kata Bawaslu Banten
Selain itu, Farach Richi juga mengajak masyarakat Kota Serang untuk memilah sampah antara sampah organik dan non organik. Farach berharap kejadian ini tidak terulang kembali.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kota Serang Ilham menjelaskan, timbunan sampah terjadi karena kondisi anggaran di Kota Serang defisit, akibat adanya pembatasan mekanisme pembayaran dari pusat.
“Intinya defisit anggaran ini di Kota Serang, jadi timbunan sampah itu bukan gak diangkut, tapi sampahnya makin banyak dengan armada yang terbatas, tapi insya Allah sudah kondusif semua,” katanya.
Menurut Ilham, pihaknya sudah mengusulkan anggaran di perubahan Oktober 2023.
“Udah tercover. Anggaran segala macamnya. Udah kita tanggulangi. Bisa kita atasi,” ungkapnya.
Ilham menjelaskan, usulan anggaran di perubahan yang disetujui sebesar Rp 3,2 miliar.
“Di Oktober perubahan anggaran aja. Usulannya itu yang udah di ACC itu untuk sekarang sekitar 3,2 miliar sampai bulan Desember. Itu untuk BBM. Kan angkutan itu ada 49 untuk dam truk sama amrol terus sama Cilowong buldoser, beco,” sebutnya.
Sebelumnya, sampah yang menumpuk terpantau di TPS Jalan Panancangan Baru (Tugu Jam Kota Serang), TPS depan Stasiun Serang, TPS Jalan Armada (Terowongan Kaligandu), dan Depan Stasiun Tamansari. (ukt)