Pedagang Stadion Maulana Yusuf Kota Serang Unjuk Rasa, Minta Parkir Berbayar Dihentikan
BANTEN – Sepinya pengunjung ke Stadion Maulana Yusuf dampak berlakunya parking berbayar memicu unjuk rasa para pedagang yang berjualan di areal stadion.
Aksi unjuk rasa dilakukan di depan pintu masuk Stadion Maulana Yusuf Kota Serang. Massa aksi meminta agar parkir berbayar dihentikan dan memaksa agar portal pintu masuk serta pintu keluar dibuka tanpa harus membayar karcis parkir.
Koordinator aksi pedagang Stadion Maulana Yusuf Pardede mengatakan, unjuk rasa dengan satu tuntutan yaitu hentikan parkir berbayar di Stadion Maulana Yusuf Serang.
“Yang biasanya kami bisa mengantongi Rp300 ribu, setelah adanya parkir kadang tidak ada penghasilan sama sekali. Karena mereka masuk,” katanya di Stadion Maulana Yusuf Serang, Kamis, (21/9/2023).
Pardede mengungkapkan, parkir berbayar di Stadion Maulana Yusuf sudah diberlakukan semenjak satu bulan lalu atau tepatnya bulan Agustus. Pihaknya mengaku bahwa para pedagang hanya diberikan surat, namun tidak diajak untuk mediasi terkait pemberlakuan parkir berbayar.
Lihat juga Ternyata Izin Parkir Berbayar di Stadion Maulana Yusuf Serang Masih Dalam Proses
“Alasan kami demo supaya Pemerintah Kota itu melihat kami lah. karena dampak yang kami rasakan ini sangat besar,” jelasnya.
Pardede menyebutkan, ada lebih dari 80 pedagang yang terkena dampak akibat diberlakukannya parkir berbayar. Berdasarkan informasi yang diperoleh para pedagang, perizinan parkir berbayar Stadion Maulana Yusuf masih belum jelas namun sudah diberlakukan parkir berbayar. Sehingga para pedagang mempertanyakan hal tersebut.
“Ternyata ini izinnya belum lengkap sepenuhnya sementara sudah dilakukan parkir berbayar,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu pedagang Stadion yang ikut aksi, Iin Inayah mengungkapkan, bahwa pengelolaan parkir Stadion Maulana Yusuf masih semrawut. Menurutnya, tidak ada rambu-rambu yang jelas dan petugas parkir hanya mengambil karcisnya saja tetapi tidak ada pengaturan di daerah mana saja kendaraan bisa terparkir.
“Nggak diarahkan parkirnya, dia cuma ngambil uangnya doang. Harusnya kan diarahkan kalau ada parkiran begini boleh gapapa, tapi ya untuk di dalamnya diatur dong kendaraannya,” ungkapnya.
Iin Inayah mengaku pasca diberlakukannya parkir berbayar pendapatannya mengalami penurunan drastis. Biasanya bisa mendapatkan penghasilan dalam sehari sebesar Rp 300.000 akan tetapi setelah diberlakukannya parkir berbayar ia hanya bisa mendapatkan Rp50.000.
“Untuk mendapatkan Rp50 ribu itu susah banget. Dulu sampe jam 12.00 WIB bisa dapet Rp100 ribu tapi sekarang susah,” katanya.
Iin Inayah bersama pedagang lainnya juga mengancam akan melakukan aksi kembali dengan jumlah masa yang lebih banyak lagi.
Seperti diketahui, parkir berbayar di Stadion Maulana Yusuf telah diberlakukan semenjak tanggal 20 Agustus 2023. Dengan tarif sebesar Rp2.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp3.000 untuk kendaraan roda empat. (ukt)