Desa Wisata Padarincang Kabupaten Serang, Jadikan Dana Desa Untuk Pengembangan Wisata
BANTEN – Pemerintah Desa Padarincang alokasikan dana desa untuk pengembangan Desa Wisata Padarincang Kacida Cibuntu, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Desa Padarincang Iyus Suparyadi. Ia mengatakan bahwa saat ini desa Padarincang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Iyus menyebutkan, untuk pengembangan desa ini pihaknya menggunakan dana desa dan juga dibantu oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Serang.
“Anggarannya dari dana desa, 20 persen dana desa. Lalu dari Pemda Kabupaten,” kata Iyus ditemui di area wisata Kacida Cibuntu, Selasa, (16/07/2024).
Lihat juga Pasar Wisata Banten Lama : Dibangun Tahun 2019, Kondisinya Bikin Miris
Secara nominal, kata Iyus, yang sudah terserap dari dana desa yaitu untuk pembangunan jembatan Rp94 juta, aula Rp190 juta, dan kolam renang Rp190 juta.
Iyus mengaku bersungguh-sunggu bersama Pokdarwis untuk memajukan desa. Dia menyebutkan di Desa Padarincang terdapat wisata seperti air terjun, ada river tubing, camping ground, dan babacakan di tepi sungai.
“Kami optimis mendapatkan 5 besar karena sudah masuk 50 besar. Mudah-mudahan masuk 5 besar,” harapnya.
Iyus menambahkan, pembangunan kawasan wisata sudah dimulai sejak tahun 2019. Saat ADWI 2022 dan 2023 desa Padarincang masuk 500 besar.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Ekonomi Kreatif pada Kemenparekraf RI, Oneng Setya Harini menilai, desa wisata Padarincang merupakan salah satu desa wisata yang memiliki potensi yang sangat luar biasa. Pasalnya, ada banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan ketika mereka berkunjung ke sana.
Kata Oneng, hal itu karena di desa wisata Padarincang juga memiliki banyak potensi, mulai dari kebudayaan dan ekonomi kreatif. Hal itu selaras dengan pengembangan pariwisata hijau yang digalakan oleh Kemenparekraf. Selain itu, nilai-nilai tradisional yang melekat di desa tersebut juga harus dikemas dengan unik agar menjadi ciri khas tersendiri.
“Tentu saja ini harus berjalan bersama-sama agar desa wisata Padarincang bisa terus berkembang,” jelasnya.
Oneng menargetkan, desa Padarincang bjlsa menjadi desa wisata mandiri pada tahun 2029.
“Semoga di tahun 2029 bisa menjadi desa mandiri. Saya kira ini semangat yang dikobarkan oleh Pak Kades itu sudah luar biasa, tinggal bagaimana masyarakat Bapak Ibu seluruh stakeholder di sini juga hadir,” tegasnya.
Oneng menambahkan, akses menuju desa Padarincang juga tidak terlalu jauh dari Jakarta dan ditunjang dengan infrastruktur yang sudah memadai sehingga tidak menyulitkan wisatawan. (ukt)