Catatan Hari Sumpah Pemuda : Fauzan, Habiskan Masa Muda Menjadi Relawan Kemanusiaan
Tb Fauzan (29) melewati masa mudanya dengan menjalani berbagai misi kemanusiaan. Pemuda asal Kasemen Kota Serang itu tergabung dalam Relawan Fesbuk Banten News (FbN).
Menjadi seorang relawan bagi Fauzan merupakan panggilan hati dan jiwa di tengah melihat banyaknya masyarakat yang mengalami kesulitan. Hal itulah yang akhirnya membuat ia terjun menjadi relawan FbN sejak tahun 2019.
“Karena kalo gabisa (bantu)materi kita bantu tenaga. Kalo gabisa tenaga kita bantu doa. Saya pribadi masih sanggup ikut dalam relawan membantu dengan tenaga dan pikiran,” katanya ditemui di halaman rumah singgah FbN.
Fauzan bercerita sekitar tahun 2016 dirinya sudah aktif menjalani misi kemanusiaan. Mulai dari membantu yayasan panti asuhan maupun membantu masyarakat yang tertimpa bencana. Tetapi, ia enggan disebut membantu masyarakat dan lebih memilih disebut meringankan beban masyarakat.
Sering pulang larut malam dan kegiatan yang tidak mengenal waktu bukanlah alasan untuk ia terus mengabdikan diri kepada masyarakat. Menurutnya, kemanusiaan berada di atas segala-galanya.
“Hampir setiap hari ada kegiatan karena banyak kegiatan. Hampir setiap hari,” ujarnya.
Meskipun saat ini dirinya sudah memiliki istri dan seorang anak, dirinya masih tetap semangat untuk membantu masyarakat. Karena keluarga dan istrinya selalu mendukung apa yang ia lakukan untuk kebaikan.
Lihat juga Banten Rawan Bencana, FK Unjani Beri Pelatihan Mitigasi Bencana untuk Relawan dan Masyarakat
Menjadi relawan terkadang selalu menyisakan kenangan yang menyedihkan, Fauzan mengaku saat ini terus mengingat kejadian anak berusia 8 tahun yang meninggal dunia karena gizi buruk. Sejak lahir, anak tersebut telah didiagnosis hidrosefalus.
“Baru kemarin Muhamad Dudu Khalifa Pandeglang yang lahir secara Hidrosefalus dan kemudian karena tidak ada perhatian dari pemerintah sampai 8 tahun divonis gizi buruk,” tuturnya.
Setelah mengetahui bahwa di Pandeglang ada anak gizi buruk yang dibiarkan oleh pemerintah, akhirnya tim FbN terjun untuk membantu anak tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menolong anak tersebut. Hingga akhirnya anak tersebut meninggal dunia.
“Cukup memprihatinkan bahkan pemerintah gak merhatiin sama sekali,” tuturnya. (ukt)