Momen Idul Adha, Penjual Tusuk Sate dan Arang di Kota Serang Menjamur
BANTEN – Penjual tusuk sate dan arang di pinggir Jalan Maulana Hasanudin, Pasar Lama Kota Serang menjamur saat momentum Idul Adha 1445 Hijriah/2024 Masehi tiba.
Berdasarkan pantauan banteninside.co.id di sepanjang Jalan Maulana Hasanudin, Pasar Lama Kota Serang. Pasalnya momen idul adha banyak dimanfaatkan oleh warga untuk berkumpul bersama keluarga sembari membakar sate daging kurban.
Sehingga tempat penjualan beragam kebutuhan bakar-bakar banyak diburu warga sejak sebelum hari idul adha, banyak warga yang telah memburu berbagai alat untuk bakar sate, seperti tungku arang dari plat, kipas dari bambu, tusuk sate, dan arang.
Salah seorang penjual di Jalan Maulana Hasanudin Pasar Lama, Mutmainah mengaku sengaja membuka lapak penjualan bahan bakar-bakar saat momen Idul Adha tiba. Hal itu karena kebutuhan tusuk sate, arang, maupun, alat memanggang banyak dicari warga.
“Iya dadakan, karena ini momen idul adha setiap tahun sekali. Kalo saya dapet ngambil dari agen,” katanya, Minggu, (16/05/2024).
Lihat juga Omset Penjual Hewan Kurban Tahun 2024 di Kota Serang Menurun
Mutmainah menuturkan, ia berjualan bahan bakar-bakar hanya dua kali dalam setahun, yaitu saat momen Idul Adha dan tahun baru Masehi tiba.
“Paling ramenya hari lebarannya, kalau sekarang paling satu dua (pembeli),” terangnya.
Mutmainah mengaku sehari-hari ia biasanya berjualan makanan dan minuman di rumahnya. Akan tetapi setiap momentum Idul Adha dan tahun baru dirinya pasti berjualan bahan bakar-bakar.
Mutmainah menyebutkan, harga arang batok kelapa satu kantong plastik dihargai Rp10.000, sedangkan arang kayu dihargai Rp5.000 satu kantong plastik.
“(Jualan) sampai selesai idul adha aja, lumayan aja,” imbuhnya.
Berbeda dengan Mutmainah, penjual lainnya yaitu Mariam mengaku setiap hari berjualan bahan bakar-bakar. Namun biasanya pada momentum Idul Adha dan tahun baru akan ada peningkatan penjualan.
“Kalau (pembeli) ramenya tuh setelah sholat ied. Kalau nggak pas hari H lebaran paling besoknya (rame pembeli),” ungkapnya.
Dikatakan Mariam, satu kantong plastik arang batok kelapa dihargai Rp10.000 dan arang kayu dihargai Rp5.000.
“Kalau yang satu bungkus kan kadang kejual 25 (sehari),” sebutnya.
Selain menjual arang, ia juga menjual kipas, alat panggang, dan juga tusuk sate. (ukt)