Gelontorkan Rp 698 Miliar Demi Tekan Angka Stunting, Jumlahnya Masih 21.171 Anak
BANTEN – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menyebutkan angka stunting di Provinsi Banten saat ini mencapai 21.171 anak.
Angka tersebut, ungkap Ati, berdasarkan pendataan yang dilakukan pada akhir Desember 2023, namun untuk tahun 2024 saat ini masih dilakukan pendataan. Ia mengungkapkan, angka 21.171 tersebut terbagi menjadi beberapa kategori.
Sebut Ati, salah satu kategorinya yaitu stunting dengan gizi baik sebanyak 18.000 anak. Meskipun dari gizinya masuk dalam kategori gizi baik, akan tetapi anak tersebut tinggi badannya masih kurang ideal. Untuk mengatasinya, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sedang menggalakakan program Gerakan Serentak Cegah dan Tanggulangi Stunting (Gertak Cetting).
“Gertak Cetting ini kita memberikan makanan (bergizi) yang dilakukan melalui Dinkes bekerjasama dengan dapur PKK. Anggaran kita (untuk menanggulangi stunting) sekitar Rp9 miliar,” jelas usai menghadiri acara peluncuran Gertak Cetting di gedung Pramuka Kwarcab Kota Serang yang diadakan oleh Pemprov Banten, Selasa, (11/06/2024).
Lihat juga Omset Penjual Hewan Kurban Tahun 2024 di Kota Serang Menurun
Menurut Ati, program Gertak Cetting merupakan amanah dari Kementerian Dalam Negeri yang harus dilaksanakan oleh Pemprov untuk mengatasi kondisi demikian. Penanganannya sendiri melalu intervensi spesifik dan intervensi sensitif.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, untuk mengatasi stunting program Gertak Cetting ditangani bersama PKK dan posyandu.
“Metodenya kita membuat dapur PKK, dapur PKK ini sudah kita uji coba tahun lalu di Kabupaten Pandeglang dan hasilnya sangat baik. Stunting ini jika ditangani secara intens dan terstruktur dengan pendekatan yang kolaboratif dan parameter yang terukur itu bisa kita lakukan dengan cepat,” katanya.
Dana Rp698 Miliar
Dalam laporannya, Plh Sekda Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, pada bulan Juni Pemerintah Daerah diperintahkan melakukan intervensi secara serentak di seluruh daerah. Tahun 2024 sangat penting dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting. Tahun ini angka stunting seluruh Indonesia ditargetkan di bawah 14 persen.
Dikatakan, pada tahun 2024, Pemprov Banten alokasikan anggaran Rp 698 miliar lebih dalam rangka penanganan dan pencegahan stunting. Pemprov Banten telah melakukan intervensi secara spesifik dan sensitif.
Virgojanti memaparkan, intervensi spesifik berupa pemberian tablet penambah darah kepada 522.926 remaja putri dan 201.907 ibu hamil selama satu tahun, pemberian vitamin kepada 900 ibu hamil dan 3.397 balita.
Selanjutnya, pemeriksaan komprehensif dan pemberian formula 100 kepada 981 balita, pemberian makanan tambahan pangan lokal kepada 3.397 balita dan 900 ibu hamil oleh Dapur PKK, pemberian makanan tambahan pangan kering kepada 16.975 balita stunting gizi baik dan 240 ibu hamil, serta melakukan monitoring, evaluasi, pencatatan, dan pelaporan oleh kader Posyandu, PKK, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan. (ukt/*)