APBD Banten Rp11 Triliun, Porsi Anggaran Sosial Tak Sampai 1 Persen
BANTEN – APBD Banten tahun 2024 mencapai Rp 11 triliun lebih, namun porsi anggaran untuk sektor sosial tak sampai 1 persen.
Dalam infografis alokasi APBD Banten tahun 2024 yang diunggah di akun @pemprov.banten, urusan sosial berada di urutan ke 9 dengan persentase 0,99 persen dari APBD 2024 dari total APBD senilai Rp11.746.009.406.039.
Porsi anggaran terbesar masih di sektor pendidikan engan persentasi sebesar 23,2 persen, urusan kesehatan sebesar 9,90 persen, urusan pekerjaan umum dan penataan ruang sebesar 9,09 persen serta urusa perumahan dan kawasan pemukiman di sebesar 3,37 persen.
Alokasi anggaran di Sekretariat DPRD Banten tak kalah jumbo. DPRD Banten mendapat porsi dengan persentase 4,06 persen dari APBD atau sebesar Rp476,8 M berupa belanja pegawai sebesar Rp. 114,4 milyar, Belanja Barang dan Jasa Rp. 325 miliar dan Belanja Modal 37,3 miliar.
Lihat juga Banten Peringkat 1 Pengangguran, Al Muktabar Klaim Ada Penurunan
Saat dikonfirmasi, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Virgojanti mengklaim bahwa porsi APBD Provinsi Banten tahun 2024 terbesar untuk sektor pendidikan. Namun ia enggan menjelaskan secara rinci terkait rinciannya.
“Porsi apa, kita (paling besar) ke pendidikan yah. Udah mau jalan kok baru nanya, ke Dinas BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) aja dah,” kata Virgo sambil berlalu saat ditemui di kantor Gubernur Banten, Senin, (13/05/2024).
Untuk 15 Sektor
Dihubungi terpisah, Kepala BPKAD Provinsi Banten Rina Dewiyanti mengungkapkan, porsi APBD tahun 2024 diperuntukan untuk 15 sektor seperti bidang keuangan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, Sekretariat DPRD, kesatuan bangsa dan politik.
Sektor lainnya, menurut Rina, perumahan dan kawasan permukiman, sekretariat daerah, sosial, pertanian, perhubungan, kepemudaan dan olahraga, tenaga kerja, ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat, serta bidang kelautan dan perikanan.
“Alokasi APBD diperuntukan utk (untuk) membiayai urusan-urusan tsbt (tersebut),” kata Rina melalui pesan Whatsapp.
Namun, Rina Dewiyanti enggan memberikan rincian masing-masing sektor dan mempertanyakan data tersebut digunakan untuk apa.
“Data dimaksud digunakan utk (untuk) apa?,” imbuhnya. (ukt)