Ekonomi Bisnis

Bermodal Surplus Neraca Perdagangan, Bank Indonesia Perkuat Sinergi Dukung Pemulihan Ekonomi

JAKARTA – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada November 2023 sebesar 2,41 miliar dolar AS, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Oktober 2023 sebesar 3,47 miliar dolar AS.

Terkait hal itu, dalam siaran pers yang diunggah di bi.go.id, Bank Indonesia (BI) memandang perkembangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional,” demikian Bank Indonesia dalam siaran persnya 15 Desember 2023 lalu.

Lihat juga Bank Indonesia Catat Peningkatan Kinerja Penjualan Eceran

Dijelaskan, surplus neraca perdagangan November 2023 bersumber terutama dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas. Meski lebih rendah dari capaian bulan sebelumnya, neraca perdagangan nonmigas November 2023 tetap mencatat surplus sebesar 4,62 miliar dolar AS.

Perkembangan tersebut, BI menjelaskan, sejalan dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai 20,72 miliar dolar AS.

Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut selain didukung oleh tetap kuatnya ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti Crude Palm Oil (CPO), batubara, logam mulia, dan timah, juga ditopang oleh produk manufaktur mesin dan perlengkapan elektrik.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Sementara itu, impor nonmigas meningkat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi. Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat menjadi 2,21 miliar dolar AS pada November 2023 sejalan peningkatan impor migas di tengah ekspor migas yang menurun. (red)

 

Back to top button
Home
Search
Daftar
Laporkan
Stats