Sambungan Jaringan Gas Rumah Tangga Ditingkatkan, Subsidi Elpiji Ditekan
Pemerintah akan tingkatkan sambungan jaringan gas (jargas) rumah tangga demi mengurangi penggunaan liquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji, khususnya penggunaan LPG tabung gas 3 kilogram (kg).
Disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, mengutip setkab.go.id, peningkatan subsidi LPG 3 kg hingga Rp117 triliun di tahun 2023.
“Di tahun 2022 mencapai 7,8 juta ton, ini yang subsidi, dan yang nonsubsidi itu turun terus, jadi yang tahun kemarin sekitar 580 ribu,” ungkap Airlangga.
Hingga saat ini, kata Airlangga, progres penyambungan jaringan gas rumah tangga baru mencakup 835 ribu rumah.
Dari 835 sambungan itu, sebanyak 594 ribu pendanaannya berasal dari pemerintah dan 241 ribu dari Perusahaan Gas Negara (PGN).
“Ini menjadi perhatian pemerintah agar jaringan gas ini bisa dinaikkan di tahun 2024 ke angka 2,5 juta jaringan,” ujarnya.
Airlangga menyebut, pemerintah tengah mengkaji regulasi skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
“Caranya tentu mengubah perpres sehingga memungkinkan pihak swasta bisa ikut di dalam pengembangan jaringan gas kota,” terangnya.
Lihat juga Pemerintah Segera Atur Perdagangan Berbasis Media Sosial
Subsidi Tepat Sasaran
Terpisah, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman mengungkapkan, subsidi LPG tepat sasaran bermanfaat bagi masyarakat miskin.
Hal itu dismpaikan saat Sosialisasi Transformasi Subsidi LPG 3 Kg Tepat Sasaran Tahap III di Gedung Ibnu Sutowo, Senin (8/5) silam.
Dikutip dari situs esdm.go.id, sejak 1 Maret 2023, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan PT Pertamina (Persero) telah melakukan pendataan konsumen pengguna LPG 3 Kg.
Hal itu bagian dari Program Pendistribusian LPG 3 Kg Tepat Sasaran. Sosialisasi program ini terus dilaksanakan melalui berbagai saluran.
Dia mencotohkan sosialisasi melalui daring dengan mengundang penyalur (agen) dan sub penyalur (pangkalan). (red)
