Pemkot Serang Tunggu BBWSC3 Cari Solusi Warga Terdampak Normalisasi Sungai Cibanten
BANTEN – Pemkot Serang masih menunggu kebijakan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) terkait solusi terhadap warga yang terdampak proyek normalisasi Sungai Cibanten.
Pemukiman warga itu berada di bantaran Sungai Cibanten tepatnya yang berada di dekat Jembatan Karang Serang, Kecamatan Kasemen.
Terkait hal itu, Pemkot Serang masih belum menemukan solusi. Sekda Kota Serang Nanang Saefudin mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan adalah koordinasi antara Pemkot Serang dengan BBWSC3. Karena proyek normalisasi Sungai adalah program yang sedang dilaksanakan oleh BBWSC3.
“Ini kan proyek dari BBWSC3 dari pemerintah pusat, tentu kita harus duduk bareng bersama dengan seluruh pemangku kepentingan di situ mencari solusi yang tepat,” kata Nanang ditemui setelah Apel di Puspemkot Serang, Senin, (25/9/2023).
Menurut Nanang, sebenarnya merelokasi itu bagian dari rasa tanggungjawab pemerintah. “Artinya jangan sampai warganya ada yang terkena masalah banjir,” ungkapnya.
Ditambahkan, sudah seharusnya bantaran sungai steril dari pemukiman. Karena jika aliran sungai terhambat oleh bangunan-bangunan liar maka bisa saja akan mengakibatkan banjir.
“Ya kita belum ada rencana (relokasi warga bantaran Sungai Cibanten), inikan yang punya kewenangan adalah BBWSC3,” ujarnya.
Tidak menutup kemungkinan, Kata Nanang, warga yang tinggal di bantaran Sungai Cibanten akan ditempatkan di rumah susun yang dimiliki Pemkot Serang. Namun saat ini pihaknya masih menunggu pemerintah pusat melalui BBWSC3 untuk memberikan solusi.
Tambah Nanang, masyarakat pada umunya juga tahu bahwa sepanjang aliran sungai tidak boleh ada bangunan.
“Sebenarnya kalau berbicara bangunan liar, namanya liar ya, harusnya tidak dapat kompensasi. Tapikan tentunya pemerintah daerah harus mengukur dari faktor kemanusiaan,” tutupnya. (ukt)
