Cuaca Panas dan Terik Bikin Gosong, BMKG Jelaskan Penyebabnya
Cuaca panas dan terik kerap terjadi beberapa terakhir ini. Suhu udara bahkan bisa mencapai 36 derajat Celsius pada tengah siang hari. Fenomena ini oleh awam dipahami sebaai dampak El Nino yang jug amenyababkan kekeringan dan krisis air bersih di sejumla wilayah, termasuk wilayah Provinsi Banten.
Terkait fenomena ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, cuaca panas dan terik melanda Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara yang dirasakan beberapa hari ini merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. Kejadian cuaca panas dan terik lebih sering terjadi pada pada bulan-bulan puncak musim kemarau.
Menurut BMKG, terdapat sejumlah faktor yang kuat mempengaruhi cuaca panas dan terik, yakni, gerak semu matahari yang saat ini berada di sekitar khatulistiwa (sekitar tanggal 22-23 September berada tepat di atas khatulistiwa, sehingga radiasi matahari yang masuk cukup optimum.
Dijelaskan, hal ini ditandai dengan hasil monitoring suhu udara maksimum berkisar antara 34.0 – 37.5 °C (masih dalam kisaran normal suhu maksimum yang pernah terjadi berdasarkan data klimatologis 30 tahun antara 34.0 – 37.5 °C)
Faktor lain yang mempengaruhi fenomena ini, menurut BMKG adalah, aliran massa udara dingin dan kering yang bergerak dari Australia menuju wilayah Indonesia sebelah selatan khatulistiwa, terutama di sekitar Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara. Kondisi ini ditandai dengan adanya kelembaban udara yang < 60% di ketinggian 3.000 m dan 5.000 m dari permukaan.
Musim Hujan Menjelang
Lalu kapan musim hujan tiba? BMKG memprediksi, awal musim hujan secara umum akan terjadi November 2023. Tapi, karena keragaman iklim di Indonesia tinggi maka awal musim hujan kemungkinan tidak serentak. Puncak musim hujan diprediksi BMKG akan terjadi Januari dan Februari 2024.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, musim Hujan tahun 2023/2024 akan tiba lebih lambat. “Curah hujan periode musim hujan 2023/2024 umumnya akan normal dibandingkan biasanya,” ungkap Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers prakiraan musim hujan 2023/2024 di Jakarta, Jum’at (8/9/2023) lalu. (red)