Kios Pasar Baros Diserahkan ke Ratusan Pedagang
BANTEN – Balai Prasarana Permukiman Wilayah Banten (BPPWB) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) menyerahkan ratusan kios di Pasar Baros Kabuoaten Serang kepada para pedagang.
Serah terima dibarengi Sosialisasi Pemanfaatan Aset Pembangunan Pasar Baros Kabupaten Serang kepada ratusan pedagang di salah satu hotel di Kota Serang pada Senin (28/10/2024).
Para pedagang sebenarnya sudah sejak 16 Oktober 2024 menempati lapak pasar dua lantai yang sudah selesai dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dengan menelan Dana APBN sebesar Rp 41 miliar.
Secara simbolis, serah terima dilakukan Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kemen PU, Essy Asiah, Staf Ahli Bupati Serang Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan, Zaldi Dhuhana, dan Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang, Adang Rahmat.
Lihat juga Mahasiswa Kembali Kritik Pemkab Serang, Unjuk Rasa soal Sampah dan Pencemaran Sungai CIujung
Staf Ahli Bupati Serang Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan, Zaldi Dhuhana mengatakan bahwa selain secara simbolis para pedagang menerima kunci Pasar Baros dari pihak yang membangun kepada pihak pemerintah daerah (pemda) sebagai user, juga ada sosialisasi terkait dengan fasilitas yang ada di Pasar Baros. Kemudian, hal-hal yang diharapkan bisa dilaksanakan bersama-sama dijaga seperti kebersihan, keamanan, dan juga terkait iuran operasional dan lain sebagainya.
“Tapi Alhamdulillah, pedagang dengan kesadaran bahwa Pasar Baros ini merupakan fasilitas dari pemerintah untuk kepentingan mereka sendiri, sehingga akhirnya secara mandiri mereka iuran untuk pengelolaan sampah, keamanan, dan lain sebagainya,” katanya.
Dengan demikian, Zaldi berharap Pasar Baros yang dibangun dengan menelan Dana APBN sebesar Rp41 miliar tersebut bisa secara optimal memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk beberapa fasilitas di dalamnya seperti jalur untuk disabilitas, ruang kesehatan, ruang menyusui, dan fasilitas umum lainnya.
“Kita berharap Dinas Kesehatan bisa berpartisipasi secara berkala, ikut untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya kepada pedagang pasar yang pasti membutuhkan dalam proses mereka melakukan usahanya di sana,” ungkapnya.
Di sisi lain, Zaldi mengimbau para pedagang bisa menerapkan semua fasilitas termasuk proses penjualan secara optimal dan jangan sampai nanti ada pedagang kaki lima di areal parkir seperti sebelumnya. “Tentunya akan membuat pasar menjadi kumuh, dan juga kelihatan tidak profesional, tidak tertib, tidak teratur,” tukasnya.
Kepala Diskoumperindag Kabupaten Serang, Adang Rahmat menyampaikan, para pedagang Pasar Baros sudah menempati kurang lebih dua pekan ke belakang. Menurutnya, para pedagang sangat antusias untuk menempati Pasar Baros yang baru setelah 2 tahun menempati pasar sementara. “Alhamdulillah, mereka sudah mulai jualan, dan para pengunjung yang belanja pun dinilai cukup meningkat di sana,” ujarnya.
Adapun untuk jumlah kios Pedagang Pasar Baros, sebut Adang, ada sekitar 345 pedagang. Adang memastikan tidak ada biaya sewa untuk menempati kios, hanya saja dikenakan iuran untuk biaya keamanan dan pengambilan sampah yang ditentukan atau disepakati oleh para pedagang itu sendiri.
“Jadi untuk saat ini memberikan sosialisasi kepada para pedagang agar merawat karena akan diresmikan oleh Pak Presiden atau oleh Menteri nantinya. Untuk peresmian, informasinya mungkin akhir bulan November rencana jadwalnya,” kata Adang.