Didemo Mahasiswa Saat Peringatan HUT Kabupaten Serang, Ini yang Dilakukan Bupati
BANTEN – Setidaknya ada tiga gelombang unjuk rasa mahasiswa saat digelar peringatan HUT ke-498 Kabupaten Serang. Saat unjuk rasa berlangsung, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyempatkan menemui para pengunjuk rasa.
Didampingi Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum, usai Rapat Paripurna Istimewa, Bupati Serang menghampiri para mahasiswa yang betasal dari HMI, PMII, dan Aliansi Mahasiswa Kabupaten Serang.
Ratu Tatu mengizinkan semua mahasiswa PMII yang demo untuk masuk. Para mahasiswa diajak ke pendopo oleh Ratu Tatu, tetapi menolak.
Lihat juga Peringati HUT Kabupaten Serang, Mahasiswa Tuding Pemkab Gagal Atasi Masalah Sampah
Ratu Tatu akhirnya berdiskusi dengan mahasiswa di halaman pendopo bupati. Mahasiswa mengajak duduk, kemudian dituruti meski Ratu Tatu tengah memakai kebaya. Aspirasi HMI maupun PMII tidak jauh berbeda.
Menurut Tatu, dalam program pendidikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang sudah menggulirkan program beasiswa SD, SMP hingga perguruan tinggi. “Untuk infrastruktur pendidikan, sudah diatasi termasuk mebeler untuk para siswa,” ujarnya.
Terkait angka pengangguran, kata dia, pihaknya terus menggulirkan program job fair yang bekerja sama dengan industri. Lalu pihaknya juga menggulirkan program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan berbagai pelatihan. “Kabupaten Serang adalah daerah industri dan menjadi magnet pencari kerja. Setiap tahun angka pengangguran terus turun,” ucapnya.
Ia bersyukur, persoalan infrstruktur sudah diatasi. Kewajiban terhadap perbaikan jalan sepanjang 601,13 kilometer sudah dilakukan betonisasi. “Untuk pusat pemerintahan, bertahap kami bangun. Jika bangun semua gedung, anggaran belum cukup. Kami berharap, ada support dari pemerintah provinsi,” tuturnya.
Untuk persoalan kemiskinan, Tatu menyatakan, Kabupaten Serang kategori terendah ketiga di Banten. “Jika mahasiswa menyampaikan aspirasi agar kami mampu menurunkan angka kemiskinan menjadi nol persen, tentu sesuatu yang tidak mudah. Namun kami terus berusaha menekan dengan berbagai program, termasuk 13.000 lebih rumah tidak layak huni kami perbaiki,” ungkapnya.
Dirinya mengaku siap berdiskusi dengan mahasiswa jika menemukan masalah sosial atau pembangunan. “Berikan kami bukti dan fakta, saya akan tindaklanjuti sesuai aturan. Kami butuh mitra untuk terus mengawasi pembangunan,” jelasnya.
Sementara kelompok mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Kabupaten Serang berdiskusi dengan Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum. Meski sempat terjadi perdebatan, Ulum mengaku akan meneruskan diskusi dengan mahasiswa di waktu yang berbeda. “Silakan sesuaikan jadwal, saya yang datang ke sekretariat mahasiswa atau diskusi di gedung DPRD. Intinya, kami siap menampung aspirasi dari siapa pun,” pungkasnya. (rf)