Sambut HUT Banten Ke-24 dengan Unjuk Rasa, Mahasiswa Sebut Pemprov Banten Tidak Becus
BANTEN – Mahasiswa sebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tidak becus tangani permasalahan di Provinsi Banten.
Mahasiswa dari berbagai organisasi mengadakan aksi unjuk rasa memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Banten ke 24 tahun di halaman kantor Gubernur Banten, Jumat, (04/10/2024).
Koordinator aksi Irfan Maulana mengatakan, aksi unjuk rasa ini sebagai bentuk protes mahasiswa di HUT ke 24 Provinsi Banten. Menurutnya, Pemprov Banten masih belum mampu menyelesaikan segala permasalahan yang ada di Provinsi Banten.
“Banten sudah tidak muda lagi, angka kemiskinan ekstrem tinggi, kualitas pendidikan yang tidak layak, lalu kemudian sarana infrastruktur tidak merata. Hari ini Pemprov Banten tidak becus,” katanya di sela-sela aksi unjuk rasa.
Lihat juga Fahmi Hakim Ditetapkan Sebagai Ketua DPRD Banten 2024-2029
Menurut Irfan, Provinsi Banten saat ini masih memiliki angka pengangguran yang cukup tinggi padahal banyak industri di Provinsi Banten. Ia menyebutkan bahwa Pemprov Banten tidak serius dalam menangani permasalahan di masyarakat.
“Pemprov Banten tidak serius, birokrasi dan reformasi bobrok,” imbuhnya.
Pada saat aksi juga diduga salah seorang mahasiswa diduga dipukul aparat kepolisian. Berdasarkan pantauan banteninside.co.id di lokasi, mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus dan organisasi memenuhi gerbang kantor Gubernur Provinsi Banten. Para mahasiswa tersebut melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Provinsi Banten yang ke-24 pada Jumat, (04/10/2024).
Para mahasiswa tersebut mulanya menyampaikan aspirasi secara bergantian usai berhasil menjebol gerbang kantor Gubernur Banten. Mahasiswa tersebut ingin memaksa masuk ke dalam kantor Gubernur Banten, namun dihalau oleh aparat kepolisian. Massa aksi berkali-kali terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian.
Hingga pada akhirnya salah seorang mahasiswa dari Komunitas Soedirman (KMS) 30 yang bernama Kemal diduga dipukul menggunakan tongkat aparat kepolisian saat aksi saling dorong dan harus diberikan pertolongan karena mengalami luka di bagian kepala.
“Pas saling dorong ada polisi yang pukul pake tongkat,” kata Bonsu salah satu perwakilan mahasiswa yang ada di lokasi.
Menurut Bonsu, mahasiswa yang terkena pukul tersebut mengalami benjolan yang cukup besar di bagian kepala.
Kapolres Serang Kota Kombes Pol Sofwan Hermanto saat dikonfirmasi mengatakan, mahasiswa tersebut pada mulanya diangkat oleh mahasiswa yang lainnya menjauh dari kerumunan.
“Tadi saya lihat diangkat sama teman-temannya. Nanti kita lakukan pendalaman penyebabnya kenapa,” katanya.
Saat ditanya apakah mahasiswa tersebut dipukul oleh aparat kepolisian, Sofwan mengaku pihaknya harus melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebabnya.
“Saat ini kami belum bisa menjelaskan kenapa ya. Apakah betul kena pukulan apa nggak.karena semuanya harus dipenuhi alat bukti,” tuturnya.
Sofwan menambahkan, mahasiswa tersebut dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk ditangani lebih intensif oleh tim medis. (ukt)