Belanja Barang dan Jasa di RAPBD Banten 2025 Capai Rp4,2 Triliun
BANTEN – Belanja barang dan jasa dianggarkan sebesar Rp4,2 triliun lebih dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Banten tahun 2025.
RAPBD tajun 2025 disampaika Pj Gubernur Banten Al Muktabar dalam rapat paripurna DPRD Banten, Kamis (12/09/2024).
Dalam rapat paripurna, Al Muktabar menyebutkan struktur RAPBD Banten 2025 yakni pendapatan daerah sebesar Rp10,991 triliun. Terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp7.875 triliun, transfer daerah (TKD) sebesar Rp3,109 triliun dan pendapatan lainnya Rp6,346 miliar.
“Belanja daerah dianggarkan Rp10,995 triliun, defisit anggaran Rp4,03 miliar. Defisit tersebut akan ditutup dengan pembiayaan daerah sebesar Rp4,037 miliar,” sebut Al Muktabar.
Dijelaskan, pembiayaan daerah berasal dari sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) tahun 2024 sebesar Rp147 miliar.
Lihat juga Anak Gizi Buruk di Cibatung Pandeglang Kondisinya Memprihatinkan
Adapun belanja daerah, Al Muktabar merinci, terdiri atas belanja pegawai Rp2,440 triliun, barang dan jasa Rp4,216 triliun, modal Rp1,266 triliun, dan belanja tidak terduga Rp57,094 miliar.
“Kitakan prioritas pengembangan sumber daya manusia (SDM). Urutan satu itu pendidikan, infrastruktur mendukung berbagai aspek ekonomi pengangguran dan segala macam,” ujar Sekda Banten ini usai rapat paripurna.
Terkait kesehatan, dia menambahkan, tetap menjadi prioritas. “Infrastrukturnya sudah kita bangun tinggal penguatan SDM dan beberapa hal lain secara teknis untuk memperkuat layanan,” tukasnya.
Namun, Al Muktabar tidak menyebutkan secara rinci berapa besaran anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk pembiayaan pendidikan. (ukt)